Lombok Timur – Kementerian Agama RI mendukung penuh program Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) basis literasi dan Pencegahan Perwakinan Anak (PPA) diinisiasi oleh program kemitraan INOVASI NTB dengan Institut Agama Islam Hamzanwadi Pancor Lombok Timur.
Hal itu diungkapkan oleh Penanggung jawab Pengembangan Sistem Pengembangan Kurikulum PAI dan Bahasa Arab di Madrasah pada Direktorat Kurikulum, Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Ditjen Pendis Kemenag RI, Imam Bukhori pada saat memberikan sambutan kegiatan workshop dukungan pengembangan IKM basis literasi dan PPA yang digelar selama dua hari (12/5/2023) secara daring melalui zoom meeting.
“NTB selalu memberikan contoh baik dari implementasi program-program baik yang ada di madrasah, bahkan sampai diterapkan juga di sekolah negeri. Isu tentang literasi maupun perkawinan anak ini menjadi krusial karena bersentuhan langsung dengan murid, maka dari itu kami dalam hal ini akan terus melakukan koordinasi untuk mendukung program praktik baik tersebut,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan, bahwa ada beberapa praktik-praktik baik yang telah diterapkan oleh beberapa madrasah di NTB, salah satunya lahir dari inisiasi program kemitraan INOVASI NTB dengan IAIH Pancor yang kemudian menjadi kebijakan dilingkungan madrasah maupun sskolah.
“Kami akui saat ini banyak praktik-praktik baik yang kami terima dan kami jadikan sebuah kebijakan itu berasal dari NTB, karena seperti contohnya kemitraan INOVASI dengan IAIH Pancor ini juga menjadi salah satu refrensi yang baik bagi kami disini untuk kemudian ditularkan hal baik ini ke seluruh daerah Indonesia,” tuturnya.
Hadir juga pada kegiatan webinar ini Chundasah Cholil mewakili Kasbudit Kurikulum dan Evaluasi KSKK Kemenag RI, Kasi Penmad Kanwil Kemenag NTB yang diwakili oleh Kasi Kurikulum Drs. H. Jalaluddin, Kasi Penmad Kemenag Lotim H. Sulhi, tim INOVASI NTB, pengawas MI Kemenag Lotim, dan pendamping dari IAIH Pancor.
Kemenag Kabupaten Lombok Timur juga berkomitmen akan terus memberikan pendampingan untuk mensukseskan pelaksanaan IKM basis literasi dan Pencegahan Perwakinan Anak (PPA) di Lombok Timur.
“Kami akan terus mendukung program yang baik ini, karena program ini sangat baik dan berdampak siginifikan kepada madrasah, baik itu guru ataupun murid bisa merasakan langsung efek dari program IKM basis literasi ini,” ujar Kasi Penmad Kemenag Lotim, H. Sulhi, S.Pd.I saat memberikan materi pada webinar Workshop dukungan IKM basis literasi dan PPA.
Dia melanjutkan, tentunya konsistensi dukungan ini juga akan berdampak pada program-program nyata nantinya kepada pihak yang mendukung jalannya program ini. Sebab, jikalau hanya satu pihak yang mendukung maka program seperti ini akan sulit berjalan.
“Kolaborasi dalam program ini juga sangat penting, mengingat persoalan seperti IKM dan PPA ini bukan hanya dititik beratkan pada Kemenag saja. Namun kami juga sudah berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk bekerja sama dalam mensukseskan jalannya program yang baik ini,” ungkapnya.
Oleh sebab itulah, kendati nantinya porgram kemitraan yang dijalin oleh INOVASI NTB dan IAI Hamzanwadi Pancor telah berakhir, akan tetapi pihaknya akan terus menerapkan praktik-praktik baik yang dijalankan selama ini di madrasah sasaran yang berjumlah 40 MI tersebut.
“Kami berharap semua guru juga di madrasah bisa responsif dengan penerapan program ini, karena kita tahu sendiri bahwa guru itu merupakan ujung tombak yang akan memberikan pemahaman secara langsung kepada murid-murid kita. Jika baik caranya, maka baik pula hasil yang didapatkan,” terangnya.
Sementara itu, Manager program kemitraan INOVASI NTB, Sri Widuri mengatakan, semenjak tahun 2021 yang lalu, IAI Hamzanwadi Pancor telah melaksanakan program kemitraan dengan sangat baik. Bahkan hal itu dibuktikan dengan banyaknya yang menduplikat model kemitraan ini.
“Kami ucapkan juga selamat kepada IAIH Pancor yang telah menjadi contoh bagi seluruh madarah yang ada di Indonesia, tentu berkat kerjasama kita semua dalam mendukung dan mengembangkan program ini juga telah berdampak baik bagi guru dan murid,” tandasnya.
Ke depan, Dia berharap supaya semua pihak yang terlibat dalam mensukseskan jalannya program ini supaya jangan melepaskan hal-hal baik yang dijalankan oleh program kemitraan ini. Karena sebagaimana diketahui, banyak sekali metode baik yang diterapkan pada program ini.
“Sangat disayangkan jika program yang sudah menjadi percontohan bagi Kemenag RI ini tiba-tiba hilang nantinya, oleh sebab itulah salah satu yang paling penting ialah semua pihak yang terlibat sekarang ini bisa terus menjaga konsistensi pelaksanaan program ini walaupun nantinya sudah berakhir. Tapi untuk mewujudkan pendidikan yang lebih baik itu tidak ada kata berhenti,” jelas Sri.
Disisi lain, Manager program kemitraan INOVASI dengan IAIH Pancor, Heri Hadi Saputra mengatakan bahwa selama pelaksanaan program ini semua pihak mempunyai peran masing-masing dalam rangka suksesnya penerapan program ini ke depannya.
“Kami juga tidak bisa tentunya sendiri, karena jika tidak ada dukungan dari pihak-pihak terkait maka kami sulit juga menerapkan program ini semenjak dulunya bernama program Maulana. Tapi kita lihat sekarang, program ini sudah perkembang sangat baik, bahkan sudah menjadi sebuah brand yang namanya Maulana, maka kata bangga itu harus dirasakan oleh semua kita dan laksanakan dengan penuh tanggungjawab ke depannya,” pesan pria yang juga sebagai Wakil Rektor I IAIH Pancor itu.
Leave a Comment